Rabu, 30 Desember 2015

Jalan Menuju Wirausaha Sukses

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

DI SUSUN
  O
  L
  E
  H

NOVIYANTI UNAYIA
NIM : 131 414 017




FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN (S1)
2015 





 BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
            Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
            Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa
1.2             Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah jalan menuju wirausaha SUKSES?
2.      Bagaimanakah cara membangun wirausaha SUKSES ?
3.      Bagaimanakah cara Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo menjadi wirausaha SUKSES ?
4.      Bagaimana kiat memanfaatkan status sebagai mahasiswa untuk menjadi pengusaha SUKSES ?

1.3             Tujuan Penulisan
1.      Untuk menjelaskan jalan menuju WIRAUSAHA SUKSES
2.      Untuk menjelaskan bagaimana cara membangun mental ORANG SUKSES
3.      Untuk menjelaskan cara Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo Menjadi WIRAUSAHA SUKSES.
4.      Untuk menjelaskan kiat-kiat memanfaatkan status mahasiswa untuk menjadi pengusaha SUKSES.

1.4             Manfaat Penulisan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan bagaimana cara menjadi wirausaha sukses. Selain itu juga, wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat meningkatkan motivasi dalam berwirausaha.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Jalan Menuju Wirausaha Sukses
Menurut Murphy and Peek, ada sekitar delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :

1.      Mau Kerja Keras
Kerja keras merupakan modal darsar untuk keberhasilan seseorang. Rosulullah sangat marayh melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan, beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang laki-laki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia hanya seorang sopir angkutan umum, seorang pengusaha tekstil mungkin tadinyaseorang pedagang kredit tekstil atau tukang jahit, dan banyak lagi contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat, dan seterusnya setelah malam tiba. Malam hari ia tidur ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan dalam kerja keras, yaitu berserah diri pada Allah SWT, dengan selalu berdo’a kepada-Nya. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh sukses.

2.      Bekerjasama dengan Orang lain (Getting Things Done With and Through People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh dan disiplin terhadap atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah dicapai. Inilah yang disebut “Manajemen” yaitu ilmu atau seni menggunakan  tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawn mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, dsb. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerjasama dalam mencapai keberhasilan.

3.      Penampilan yang baik
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik danjujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima kerja disebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan diatas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia bisa menjelma menjadi pengusaha sukses. Peluang usahanya wirausahanya bisa bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan tempat semula ia bekerja atau meritis wirausaha dalam jenis komoditi yang sama atau ia pindah ke kota lain.

4.      Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melaukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri kepada Allah SWT.
Self confidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.

5.      Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.

6.      Mau menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Zaman sekarang pendidikikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harrganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarkah rosulullah yang mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikian dalam bentuk kursus-kursus, penalaran di kantor, membaca buku, dsb.
Pendidikan College dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini adalah adanya tambahan pengetahuan.

7.      Ambisi Untuk Maju (Ambition drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam meghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apakah jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat kedepan dan berjaung untuk menggapai apa yang diidam-idankan.

8.      Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.









Menurut Murphy and Peek
Menurut Zimmerer
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)

3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confident)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
1. Komitmen tinggi terhdap tugas
2. Mau bertanggungjawab
3. Mempertahankan minat kewiraushaan dalam diri
4. Peluang untuk mencapai obsesi
5. Toleransi terhadap resiko dan ketidakpastian
6. Yakin pada diri sendiri
7. Kreatif dan fleksibel
8. Ingin memperoleh balikan segera
9. Enerjik tinggi
10. Motivasi untuk lebih unggul
11. Berorientasi masa depan
12. Mau belajar dari kegagalan

B.   Membangun Wirausaha Sukses
Saat ini banyak anak muda yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Mereka beranggapan untuk menghasilkan uang dengan cepat dan mudah maka menjadi bos diperusahaan yang besar adalah jalan yang terbaik.
Akan tetapi jika keinginan tersebut tidak disertai mental dan sikap seprti orang sukses maka mimpi tersebut hanya akan menjadi pepesan kosong belaka. Inilah beberapa tips untuk mengembangkan mimpi dan memupuk mental anda menuju kesuksesan :
1.      Cari waktu sendiri ditempat yang membuat anda merasa nyaman dan mulailah merenung. Menurut anda apa arti sukses itu sesungguhnya? Hal seperti apa yang anda ingin impikan selama ini tetapi anda belum wujudkan karena tanpa sadar sudah terlupakan? Intinya disini anda harus mulai bermimpi,tidak peduli berapapun usia anda sekarang.
2.      Buatlah definisi sukses,jangan ikuti definisi sukses menurut orang lain,baik itu keluarga,sahabat baik,atau orang terdekat lainnya. Makna kesuksesan orang llain berbeda-beda.
3.      Buatlah daftar hal-hal yang paling anda inginkan sebanyak mungkin. Jika anda ingin sukses berwirausaha,buatlah catatan serinci mungkin mengenai perusahaan apa yang anda ingin buat,anda ingin membangun berapa perusahaan dan lain-lain.
4.      Selalu hidupkan dan yakini mimpi anda dan mulailah bekerja dengan penuhh motivasi,jangan menunggu menjadi orang kaya dan sukses untuk bersikap penuh energi,justru mulai saat ini pupuklah sikap positif yang menarik kesuksesan pada diri anda.
5.      Temukan potensi anda lalu kembangkan sebaik-baiknya.
6.      Hal yang paling terpenting setelah mental sukses anda terbentuk adalah anda harus mempercayai mimpi tersebut. Buatlah jurnal tentang langkah-langkah kecil kesuksesan anda,berani membuat kesempatan dan takut gagal.

C.   Pengembangan entrepreneurs muda yang dilahirkan dari kampus merupakan tantangan tersendiri yang pada proses pencapaiannya tidak mudah dan kerap kali menimbulkan kendala dan hambatan.

Dengan mengenali potensi dan apa yang diinginkan oleh mahasiswa seharusnya entrepreneurship dapat dipercepat pertumbuhannya terutama dalam tingkat universitas. Program yang dilakukan oleh universitas ditambah dengan suasana kampus yang kondusif dapat menjadi bridging bagi mahasiswa yang ingin membuka usaha pada saat lulus kuliah nanti.

a)      Entrepreneurship

     Entrepreneurship adalah proses dalam pembuatan sesuatu yang memiliki nilai financial (menguntungkan). Entrepreneurs juga adalah seorang yang dapat melihat peluang yang dapat merubah sampah menjadi emas (Ciputra:2008). Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian entrepreneur adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda (Peter F. Drucker:1985). Kata entrepreneurs berasal dari bahasa Perancis, yaitu: “Entreprendre” yang berarti melakukan (Donald F. Kuratko:2010). Kuratko berpendapat bahwa entrepreneurs berbeda dengan small bisnis (pemilik usaha kecil), perbedaannya adalah seorang entrepreneur adalah orang yang penuh dengan inovasi dan memiliki konsep yang matang dalam melakukan sebuah bisnis. Sedangkan small bisnis penekanannya lebih kepada stabilitas pendapatan. Tiga buah poin penting entrepreneurship adalah :

1.      Entrepreneurship bertujuan untuk mengejar peluang dan peluang itu umumnya tidak dapat di lihat oleh orang lain tetapi seorang entrepreneurs dapat melihatnya dan berani mengambil resiko untuk bertindak
2.      Inovasi pada entrepreneurs termasih perubahan dan memperkenalkan pendekatan baru dalam melakukan sebuah bisnis.
Seorang entrepreneur dalam pertumbuhan bisnisnya tidak mudah puas dan selalu mencari cara untuk selalu mengembangkan menjadi lebih besar lagi. Sedangkan yang lain lebih mengutamakan kestabilan dalam bisnisnya.
3.      Dapat terlihat makna dari entrepreneurship itu sendiri adalah seorang yang dekat sekali dengan inovasi dalam pengembangan bisnisnya. Dan dalam melakukan hal itu terkadang caranya unik dan unorthodox sehingga terkadang karena tindakan yang tidak lazim itu kerap kali entrepreneurs di dalam dunia nyata adalah sang pemimpi.

 Proses inovasi dapat terlahir dari sebuah proses kreatif yang sebelumnya telah melalui proses inkubasi terlebih dahulu sehingga dalam pengeksekusiannya sesuai dengan sasaran yang dituju. Kreativitas ini menjadi trigger pemecahan masalah dalam sebuah system ataupun lingkungan yang terjadi di masyarakat

Proses kreatif harus dapat terhubung dengan akumulasi pengetahuan dan ide, lalu selanjutnya harus menjadi sesuatu yang dapat diemplementasikan. Seorang entrepreneurs harus melakukan hal ini sebelum menerapkannya dalam bisnisnya sehingga proses penggodokan yang matang akan menghasilkan sebuah inovasi yang dapat menjadi temuan baru sehingga dapat menguntungkan usahanya.


b)      Minat Entrepreneurship pada mahasiswa

Dalam penelitian (menggunakan analisis SWOT) yang dilakukan terhadap 115 orang terdiri dari 66 orang mahasiswa laki-laki dan 49 orang mahasiswa perempuan, yang lalu ditemukan:

Pemahaman Mahasiswa Terhadap Entrepreneurship
Mahasiswa yang sangat mengetahui entreprenership adalah 0.87%, sedangkan mahasiswa yang tidak mengetahui entrepreneurship adalah 4.35%, mahasiswa yang mengetahui entrepreneurship dengan jumlah 45.22% dan yang kurang mengetahui entrepreneurship adalah 48.70%.
Mahasiswa terbanyak mengetahui entrepreneurship adalah dari mata kuliah, yaitu sebesar 60.87%, sedangkan yang mengetahui dari website adalah 24.35%, diikuti yang mengetahui entrepreneurship dari koran sejumlah 20.87% dan yang mengetahui entrepreneurship dari majalah dan TV sebanyak 18.26%. Data ini membuktikan dan dapat menunjukan bahwa kebanyakan mahasiswa Binus mengetahui entrepreneurship dari mata kuliah saja.

Mahasiswa yang menganggap mata kuliah entrepreneurship menarik adalah 75.65%, yang mengganggap mata kuliah kurang menarik 1.74%, sedangkan sisanya yang menganggap mata kuliah entrepreneurship sangat menarik adalah sebesar 20.87%. Artinya hasil survei ini bila dianalisis bahwa hampir 95 % lebih mahasiswa ada dikelompok yang menyatakan mata kuliah ini menarik dan sangat menarik.

Dari jumlah responden 115 mahasiswa tersebut dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang tidak bekerja adalah 63.48%, lalu sisanya adalah 15.65% bekerja part-time, 12.17% sedang memulai usaha sendiri dan terakhir 9.57% sudah bekerja pada orang lain. Tingkat mahasiswa yang sedang bekerja dan yang memulai usaha di Binus terlihat cukup tinggi karena berdasarkan survey yang diambil bahwa pada mahasiswa semester 3 mereka baru memasuki tahun kedua kuliah di perguruan tinggi. Tetapi mereka memiliki potensi untuk bekerja dan membuka usaha pada saat kuliah tingkat akhir. Apabila trend mahasiswa yang bekerja dan membuka usaha sendiri terus naik setiap tahunnya maka dapat diasumsikan jumlah lulusan Binus Univeristy yang menganggur setelah lulus jumlahnya pasti sangat kecil.

Dari jumlah responden mahasiswa dapat terlihat sebagian besar mahasiswa Binus setelah lulus kuliah mereka ingin membuka usaha sendiri, hal ini terlihat dengan jumlah terbanyak, yaitu 70.43%, lalu diikuti dengan jumlah mahasiswa yang ingin bekerja sebanyak 24.35%. Hal ini dapat dipahami karena bila dianalisis lebih dalam dorongan mereka menjadi wirausaha lebih banyak didorong oleh faktor keluarga dan lingkungan. Mahasiswa yang menginginkan menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) sebanyak 4.35% dan jumlah mahasiwa yang ingin jadi guru dan ABRI sebanyak 0.87%. Keinginan mahasiwa setelah lulus kuliah dibagi berdasarkan gender didapat data sebagai berikut :

Hasil penelitian yang didapat adalah sebanyak 75.51% perempuan dan 63.64% laki-laki ingin membuka usaha setelah lulus, artinya minat menjadi wirausaha lebih besar pada mahasiswa perempuan. Mahasiswa yang ingin bekerja setelah lulus adalah 16.33% perempuan dan 30.30% laki-laki. Untuk mahasiswa yang ingin menjadi Pegawai Negri Sipil setelah lulus hampir berimbang, yaitu 4.08% perempuan dan 4.55% laki-laki. Sedangkan yang menginginkan menjadi guru hanya terjadi pada mahasiswa perempuan, yaitu 4.08% dan tidak diinginkan oleh mahasiswa laki-laki. Temuan penelitian yang paling menarik adalah didapatnya 1.52% mahasiswa laki-laki yang ingin menjadi ABRI pada saat lulus kuliah, melihat latar belakang data yang di dapat mahasiswa yang ingin jadi ABRI dilatarbelakangi oleh orangtuanya yang memang ABRI.

Hasil penelitian selanjutnya adalah alasan dan harapan mahasiswa mengambil dan mengikuti mata kuliah entrepreneurship di Binus University adalah sebagai berikut :

Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa sejumlah 59.13% mahasiwa memiliki alasan untuk mendapat pengetahuan dari studi entrepreneurship sedangkan harapannya adalah 73.04%. lalu diikuti dengan sejumlah mahasiswa yang ingin membuka usaha sebesar 17.39%. sedangkan alasan mahasiswa mengikuti mata kuliah entrepreneurship untuk mencari pengalaman dan modal adalah 2.61% , yang ingin mencari kerja adalah 1.74% dan jumlah mahasiswa yang memang ingin membuka usaha adalah 17.39%. sedangkan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini tanpa harapan dan alasan yang jelas adalah 17.39%. Artinya grafik ini memberikan arah kepada para dosen bahwa hampir sepertiga populasi mahasiswa mengharapkan memperoleh tambahan pengetahuan tentang bisnis dan kewirausahaan dalam mata kuliah ini.

c)      Faktor Pendorong Mahasiswa Ingin Bekerja Dan Membuka Usaha

Dari perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam bekerja dan membuka usaha, faktor yang paling signifikan mempengaruhi adalah keluarga, yaitu 25.22% untuk membuka usaha, sedangkan faktor keluarga mendorong mahasiswa untuk bekerja hanya 11.30%. Minat mahasiswa dan keinginan yang kuat dalam membuka usaha adalah 19.13% sedangkan untuk bekerja adalah 9.57%. Dosen dan (lingkungan kampus) juga menjadi pendorong mahasiswa dalam membuka usaha, yaitu 1.74% dan 0.87%.

Secara umum dapat terlihat mahasiswa di Binus University tidak menginginkan untuk bekerja setelah lulus hal ini dipicu oleh latar belakang keluarga yang sangat dominan mempengaruhi. Sedangkan kemampuan yang mendukung mahasiswa untuk membuka usaha sendiri adalah berangkat dari hobi sebanyak 2.61% untuk mengembangkan hobinya yang nantinya dapat dijadikan modal dalam membuka usaha. Faktor lain yang berimbang yang mempengaruhi mahasiswa untuk bekerja dan membuka usaha adalah pengaruh orang lain, yaitu 2.61% dan pengaruh dari surat kabat atau koran sebesar 0.87%.

d)     Analisa Potensi Mahasiswa

Dari temuan-temuan penelitian banyak sekali fenomena menarik yang didapat, misalnya secara garis besar kebanyakan mahasiswa Binus setelah lulus kuliah menginginkan untuk membuka usaha sendiri ketimbang untuk bekerja baik pada perusahaan swasta maupun pada perusahaan pemerintah atau departemen (PNS). Hal menarik yang sifatnya kasuistis adalah adanya mahasiswa Binus yang setelah lulus untuk menjadi ABRI.

Hal ini sesungguhnya sangat menarik dan pasti memiliki alasan terjadi hal yang demikian, terbukti dari banyaknya mahasiswa yang menjawab bahwa pengaruh terkuat dalam penentuan pilihan setelah lulus kuliah adalah keluarga (terutama serumah) Bapak, Ibu, Adik dan Kakak ditambah lagi dengan kerabat dekat.

Dalam lingkungan kampus Binus, dosen juga memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha, hanya jumlahnya masih sedikit, yaitu 1.74% dan lingkungan kampus sebesaar 0.87%. Untuk jurusan berdasarkan hasil temuan penelitian awal ini menjadi faktor penghambat mahasiswa untuk membuka usaha, dan jumlahnya cukup tinggi, yaitu 1.74% jumlah ini seimbang dengan jumlah dosen yang memotivasi mahasiswa untuk membuka usaha.

Penulis mencoba mendeskripsikan kekuatan dan potensi mahasiswa Binus University dengan menggunakan SWOT analisis, yaitu :
 


Hasil pemetaan SWOT atas kekuatan potensi mahasiswa, maka masuk akal apabila mahasiswa digali potensinya untuk diantarkan menjadi seorang pengusaha, hanya proses pembentukan wirausaha pada diri mahasiswa tidaklah mudah dan memerlukan waktu, karena tingkat resistensi mental pada masing-masing mahasiswa berbeda-beda karena latar belakang kehidupannya masing-masing. Binus University secara umum telah membuat suasana yang kondusif bagi tumbuhnya mahasiswa yang ingin membuka usaha, baik secara infrasutruktur dengan adanya BEC (Binus Entrepreneursip Center) dukungan para dosen entrepreneurship dan juga dosen mata kuliah lain yang selalu mendorong mahasiswa untuk kreatif dan inovatif dan juga suasana kampus yang baik.

Hanya saja keterbatasan waktu pembelajaran entrepreneurship dapat menjadi barriers yang cukup tinggi bagi tumbuhnya entrepreneurship. Keterbatasan waktu kuliah ditambah dengan padatnya jadwal kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan study menjadi penghambat yang kuat bagi mahasiswa yang ingin praktek entrepreneurship secara langsung. Selain itu faktor penghambat lainnya adalah keterbatasan waktu para dosen untuk membimbing secara khusus mahasiswa yang ingin membuat bisnis, juga keterbatasan kemampuan dosen yang memang memiliki pengalaman usaha. Karena idealnya dosen yang membimbing mahasiswa yang ingin membuat bisnis harus juga mempunyai pengalaman usaha ataupun menjalankan usaha sehingga tidak terlalu banyak berteori dan hanya mengajarkan teori terapan pada dunia usaha dan kenyataan di bidang usaha yang sesungguhnya.

Menurut kategori bisnis yang dibuat oleh WIPO bahwa bisnis mengenai teknologi informasi yang berkaitan dengan hak cipta berada pada urutan pertama. Binus University sebagai salah satu kampus dengan penguatan ICT (Information and Communication technology) menjadi keunggulan yang belum tentu dimiliki oleh kampus lain. Suasana di Binus penuh dengan nuansa ICT sehingga pada saat kuliah di Binus mahasiswa belajar dalam lingkungan teknologi dan mendukung lahirnya entrepreneurs muda berbasis ICT. Hal ini terlihat dari jawaban mahasiswa yang menjawab bahwa suasana kampus juga telah menjadi salah satu pendorong mahasiswa untuk membuka usaha. Selain itu secara kompetisi nasional dan global peluang bisnis berbasis ICT ini permintaan pasarnya sangat tinggi oleh sebab itu secara perhitungan bisnis peluang di bidang ICT ini masih layak untuk dimasuki oleh para lulusan Binus.

Memasuki pasar baik global maupun nasional oleh mahasiswa haruslah melalui proses perhitungan yang matang dan cermat. Dalam kalkulasi timing yang tepat memasuki pasar sudah pasti kemampuan mahasiswa sangatlah terbatas. Oleh sebab itu diperlukan bimbingan dan pengalaman dari para dosen, sehingga mahasiswa dapat menentukan kapan waktu yang tepat dan bagaimana cara pemasaran produk yang dijual dalam usaha yang dibuat oleh mahasiswa tersebut.

Umumnya mahasiswa dalam membuat sebuah usaha tidak berpikir panjang dan terkadang emosional dan mengikuti trend saja. Hal ini terlihat dari lemahny konsep bisnis, visi, misi dan tujuan pembuatan bisnis tersebut. Salah satu cara untuk menjembatani pembelajaran ini seharusnya mahasiswa harus banyak dilatih studi kasus perusahaan-perusahaan besar yang ada dan mereka lihat. Di samping itu juga dalam pembuatan bisnis plan pada saat mahasiswa mengikuti mata kuliah entrepreneurship hal ini dapat dilatih sehingga pada saat diterapkan dalam dunia sesungguhnya mereka telah memiliki pemahaman yang baik dan mampu berkompetisi.

D.    Kiat Memanfaatkan Statusmu Sebagai Mahasiswa Untuk Menjadi Pengusaha Sukses.

Kalau kamu punya niatan untuk jadi seorang wirausahawan, tak perlu nunggu-nunggu sampai sudah lulus kuliah. Mungkin selama ini kamu selalu berpikir bahwa kuliah sambil berwirausaha itu pasti repot — kamu harus siap menomorduakan urusan akademik demi memajukan usaha — tapi sebenarnya berakrobat menyeimbangkan kedua dunia itu bisa, kok. Toh banyak entrepreneur muda yang bisa sukses berwirausaha sejak mereka masih kuliah.
Memulai usaha sejak kamu masih duduk di bangku kuliah justru memberimu banyak keuntungan. Saat ini banyak bank berlomba menggelar kompetisi wirausaha untuk mahasiswa, sehingga kamu bisa mendapat suntikan modal dari sana dengan ide usahamu yang unik. Selain itu, menumbuhkan usaha kecil-kecilan sejak kuliah juga bisa membuatmu punya pekerjaan pasti saat sudah lulus kuliah nanti.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana sih cara agar kamu bisa sukses berwirausaha saat masih menjadi mahasiswa? Simak yuk tipsnya di sini!

1.      Temukan ide unik yang memungkinkan untuk kamu kerjakan. Misalnya, ide yang dekat dengan duniamu dan teman-temanmu sebagai mahasiswa. Kemudian, minta pendapat dosen atau orang yang kamu tuakan.
Cobalah dengan memulai menulis beberapa ide bisnis yang unik dan kreatif setiap harinya. Kamu tak perlu harus sampai menulis ide bisnis yang terlalu banyak, tapi malah mengada-ada dan nggak realistis. Tulislah 5-10 ide bisnis per hari yang sekiranya menarik dan inovatif bagi mahasiswa atau anak-anak kost sepertimu.
Untuk membantu menemukan peluang ide usahamu, mulailah dengan bertanya pada dirimu atau teman-temanmu. Kira-kira hal apa yang kamu perlukan sebagai mahasiswa atau anak kosan yang sampai sekarang belum bisa terpenuhi. Terus tulislah setiap ide yang tercetus pada catatanmu.
Ketika kamu sudah merasa menemukan ide terbaik untuk usahamu, coba tanyakan dan diskusikan pada teman-teman dekatmu di kampus, himpunan, UKM, dan di kostan. Jika idemu mendapat sambutan baik dari mereka, cobalah untuk bertanya pada dosen mata kuliah bisnis atau teman dan saudara yang sudah punya banyak pengalaman berbisnis. Jika mereka memberimu lampu hijau, maka lanjutkan, jika tidak, terus cari ide yang menarik.


2.      Jika kamu belum punya ide, temukan sebuah produk yang berhasil di pasar. Pelajari produk tersebut, temukan kekurangannya, dan buat produk yang lebih sempurna.
Menemukan ide itu memang terkadang bisa jadi hal yang sulit. Jika kamu masih merasa kesulitan untuk menemukan idemu sendiri, cobalah untuk mencari sebuah produk yang bagus, yang bisa kamu contoh dan adaptasi. Perhatikan baik-baik dan buatlah analisa tentang produk tersebut. Apa saja kelebihan dari produk tersebut hingga banyak peminatnya, dan juga tuliskan apa saja kekurangannya.
Ketika kamu sudah menemukan beberapa kekurangannya, temukan cara untuk bisa menyempurnakan produk tersebut. Kembangkan produk yang sudah kamu pelajari tadi dengan ide-idemu yang inovatif.


3.      Yakin dengan ide gilamu boleh, tapi jangan terlalu pede. Sebelum memasarkannya besar-besaran, buatlah uji coba dulu!
Sebagus-bagusnya dan secemerlang apapun ide usahamu, jangan langsung terlalu pede dulu. Buatlah uji coba pada orang-orang yang dekat denganmu. Ini adalah salah satu keuntunganmu sebagai mahasiswa. Kamu masih punya banyak teman yang bisa kamu ajak untuk sharing, bertanya dan juga kamu jadikan ‘kelinci percobaan’.
Lingkunganmu yang sangat terpelajar dan kritis akan memberimu banyak informasi dan masukan bagus untuk perkembangan bisnismu. Tapi ingat, kamu harus mau terbuka dengan segala saran dan kritikan. Jangan mudah sakit hati dengan saran dan kritik dari teman-temanmu. Lihat bagamana respon dari teman-teman terhadap produk uji cobamu itu. Tampung semua kritikan dan saran dari mereka. Manfaatkan kritik dan saran tersebut untuk mengembangkan produkmu.


4.      Jika respon produkmu tidak memuaskan, terus perbaiki, dan buatlah berulang kali sampai mendapat respon yang baik dari orang-orang.
Terus perbaiki produkmu hingga mendapat respon bagus via www.investni.com
Jangan malas dan malu untuk terus menguji coba produkmu pada teman-temanmu. Pada tahap ini mungkin kamu akan banyak menghabiskan banyak uang sakumu untuk membuat produk uji coba ini, tapi untuk bisa mendapatkan ide dan produk terbaik kamu harus rela mengorbankan uang sakumu demi kesuksesanmu nanti.
Kalau respon dari mereka masih saja tidak memuaskan, ulangi terus sampai kamu benar-benar mendapatkan respon yang baik dari orang-orang yang sudah mencoba produkmu. Respon baik sudah kamu kantongi, sekarang kamu boleh untuk mulai perlahan-lahan unjuk gigi.


5.      Kamu perlu mencari ilmu dan pengetahuan baru. Carilah seorang mentor yang bisa memberimu masukan dan saran tentang usahamu.
Siapa tahu dosenmu mau jadi mentormu via internationalbusinessbest.blogspot.com
Kamu perlu menambah ilmu dan pengetahuanmu tentang berbisnis dari orang yang sudah berpengalaman. Carilah teman-temanmu yang mungkin sudah lebih dulu terjun di dunia wirausaha darimu. Bertanya-tanyalah tentang kiprahnya dalam berbisnis.
Atau jika kamu punya teman dari fakultas ekonomi dan bisnis, banyaklah bertanya-tanya pada mereka. Sebagain besar dari mereka pasti sudah punya pengalaman untuk berbisnis. Tanyakan bagaimana cara menjalankan bisnis yang efektif menurut mereka. Bagaimana strategi marketingnya, dan masih banyak lagi. Kapan lagi kamu bisa punya penasihat bisnis yang bisa memberimu masukan gratis kalau bukan karena teman sendiri dari kampus?


6.      Kamu nggak bisa kerja seorang diri. Mintalah bantuan pada teman-temanmu yang punya kemampuan lain yang tak kamu miliki.
Supaya usahamu makin berkembang, kamu butuh bantuan dari orang lain. Mintalah bantuan pada teman-teman atau mahasiswa dari fakultas lain yang bisa membantumu dalam hal di luar kemampuanmu.
Misalkan kamu butuh untuk membuat katalog, buatlah katalog dengan foto-foto produkmu yang bagus dan menarik. Jika kamu tak bisa fotografi dan editing, minta bantuan pada temanmu yang bisa melakukannya. Atau kalau kamu butuh design logo atau website, tapi kamu tak punya teman yang bisa melakukannya, carilah teman dari jurusan seni atau desain.
Jangan malu-malu untuk menambah teman dan meminta bantuan padanya. Jika dia tak mungkin memberi bantuan secara cuma-cuma, buatlah kesepakatan yang bisa menguntungkanmu dan dia.


7.      Buatlah bentuk dasar atau kemasan unik yang bisa mencuri hati calon konsumenmu
Jangan melupakan soal packaging! Produk usahamu yang bagus akan jauh lebih mudah dilirik orang saat kamu bisa mengemasnya dengan sesuatu yang unik dan menarik. Berpikirlah sekreatif mungkin untuk membuat kemasan yang simpel, unik, dan menarik. kemasan produk ini juga bisa jadi ciri khas dari produk jualanmu, lho!
Kamu gak harus mengeluarkan biaya mahal kok untuk mendapatkan kemasan yang unik. Hipwee pernah membahas tentang ide-ide kemasan produk yang unik tapi nggak mahal di sini!


8.      Temukan konsumen lewat semua komunitas yang ada di kampusmu, dan jangan takut untuk membagi  merchandise gratisan. Mahasiswa cinta yang gratis!
Manfaatkan komunitas di kampus untuk menggaet konsumen.
Saat produk usahamu sudah benar-benar siap, sekarang saatnya untuk bekerja ekstra memasarkannya. Gunakan semua strategi pemasaran dan promosi yang paling efektif untuk menjangkau calon konsumenmu. Sebarkan flyers, sticker, diskon, gratisan, di setiap komunitas kampus, seperti himpunan mahasiswa, komunitas, UKM, dll.
Jangan takut rugi dulu saat kamu melakukan promosi diskon atau gratisan, karena saat baru merintis kamu memang harus mau mengambil risiko untuk rugi. Anak-anak mahasiswa atau kostan pasti sangat tertarik dengan hal-hal yang murah apalagi gratis. Promosi semcam ini adalah langkah pertama untuk mengenalkan produkmu pada orang-orang.
Setelah melakukan promosi dan pemasaran, jangan lupa untuk meminta umpan balik dari para target konsumenmu tadi. Tanyakan kembali pada mereka bagaimana pendapat mereka tentang produkmu. Berikan juga semua informasi mengenai produk usaham pada mereka, dan mintalah masukan dan kritik yang bisa mengembangkan usahamu tadi.


9. Setelah usahamu mulai berkembang, manfaatkan statusmu sebagai mahasiswa inspiratif untuk mendapatkan publikasi gratis tentang usahamu!
Gunakan media di kampus untuk mendapat publikasi.
Status mahasiswa akan memberimu banyak keuntungan, jadi jangan sia-siakan statusmu ini. Manfaatkan status mahasiswamu ini untuk mendapatkan publikasi secara gratis. Kamu bisa memulainya dari area kampusmu dulu, seperti koran, majalah, atau radio kampusmu sebagai media publikasimu.
Katakan pada mereka tentang usaha ang sedang kamu jalankan sekarang. Jual ceritamu dari awal merintis bisnis hingga sekarang sudah mulai berkembang —mereka pasti akan tertarik untuk meliput ceritamu sebagai cerita inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa yang lain. Kamu bisa mendapat publikasi secara cuma-cuma, dan produkmu pun akan mulai mendapat perhatian dari banyak orang lagi.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1. Delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confident)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
2. beberapa tips untuk mengembangkan mimpi dan memupuk mental anda menuju kesuksesan :
1.      Cari waktu sendiri ditempat yang membuat anda merasa nyaman dan mulailah merenung. Menurut anda apa arti sukses itu sesungguhnya? Hal seperti apa yang anda ingin impikan selama ini tetapi anda belum wujudkan karena tanpa sadar sudah terlupakan? Intinya disini anda harus mulai bermimpi,tidak peduli berapapun usia anda sekarang.
2.      Buatlah definisi sukses,jangan ikuti definisi sukses menurut orang lain,baik itu keluarga,sahabat baik,atau orang terdekat lainnya. Makna kesuksesan orang llain berbeda-beda.
3.      Buatlah daftar hal-hal yang paling anda inginkan sebanyak mungkin. Jika anda ingin sukses berwirausaha,buatlah catatan serinci mungkin mengenai perusahaan apa yang anda ingin buat,anda ingin membangun berapa perusahaan dan lain-lain.
4.      Selalu hidupkan dan yakini mimpi anda dan mulailah bekerja dengan penuhh motivasi,jangan menunggu menjadi orang kaya dan sukses untuk bersikap penuh energi,justru mulai saat ini pupuklah sikap positif yang menarik kesuksesan pada diri anda.
5.      Temukan potensi anda lalu kembangkan sebaik-baiknya.
6.      Hal yang paling terpenting setelah mental sukses anda terbentuk adalah anda harus mempercayai mimpi tersebut. Buatlah jurnal tentang langkah-langkah kecil kesuksesan anda,berani membuat kesempatan dan takut gagal.

B.     Saran
Sangat perlu bagi kita untuk mengetahui apa itu sukses,jalan meuju kesuksesan serta hal-hal positive lainnya mengenai sukses,agar kita dapat belajar dan menjadi seorang wirausaha yang dibanggakan.oleh karena itu jangan lah hanya menunggu marilah kita bangkit dan belajar dari hal-hal kecil.












DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari.(2014).Kewirauahaan.Alfabeta,cv.Bandung
Berry, Tim Use SWOT Analisys, http://planasyougo.com/use-a-swot-analysis/ accesed on September 2010
Entrereneurship Dilahirkan atau Diajarkan, http://www.ciputra.org/node/74/entrepreneur-dilahirkan-atau-diajarkan.htm?page=0%2C1 , 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_analysis, accesed on September 2010
http://upupaepops.wordpress.com/2008/02/13/peringkat-universitas-se-indonesia/, accesed on September 2010
http://www.businessweek.com/magazine/content/02_19/b3782609.htm, accessed on April 2010
Ike Janita Dewi “Framework in Calculating the Economic Contribution of the Copyright-based Industries in Indonesia using WIPO Methodology” IICIES International Seminar, SMB-ITB dan UMN, Banten, 2010
Kasali R, Prof. dkk, Modul Kewirausahaan Untuk Program Strata 1, PT. Mizan Republika, 2010




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar