JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
DI
SUSUN
O
L
E
H
NOVIYANTI
UNAYIA
NIM
: 131 414 017
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN (S1)
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Istilah
wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975
dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka
yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan
terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan
peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu
memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat
produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan
berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari
padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan
usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat
dipelajari dan dikembangkan. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan
usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam
proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft
skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan
terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah
terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan
rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
jalan menuju wirausaha SUKSES?
2. Bagaimanakah
cara membangun wirausaha SUKSES ?
3. Bagaimanakah
cara Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo menjadi wirausaha SUKSES ?
4. Bagaimana
kiat memanfaatkan status sebagai
mahasiswa untuk menjadi pengusaha SUKSES ?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
menjelaskan jalan menuju WIRAUSAHA SUKSES
2. Untuk
menjelaskan bagaimana cara membangun mental ORANG SUKSES
3. Untuk
menjelaskan cara Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo Menjadi WIRAUSAHA
SUKSES.
4. Untuk
menjelaskan kiat-kiat memanfaatkan status mahasiswa untuk menjadi pengusaha
SUKSES.
1.4
Manfaat
Penulisan
Meningkatkan
pengetahuan dan wawasan akan bagaimana cara menjadi wirausaha sukses. Selain
itu juga, wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat meningkatkan
motivasi dalam berwirausaha.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Jalan Menuju Wirausaha Sukses
Menurut
Murphy and Peek, ada sekitar delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar
seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :
1. Mau Kerja Keras
Kerja keras merupakan modal darsar untuk
keberhasilan seseorang. Rosulullah sangat marayh melihat orang pemalas dan suka
berpangku tangan. Bahkan, beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali
kepada seorang laki-laki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke
pasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan
tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk itu. Akhirnya
laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang sukses
selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam
merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia hanya
seorang sopir angkutan umum, seorang pengusaha tekstil mungkin tadinyaseorang
pedagang kredit tekstil atau tukang jahit, dan banyak lagi contoh yang dapat
kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki seorang
wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab,
bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur
waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi siap-siap untuk kerja, mulai kerja,
istirahat, dan seterusnya setelah malam tiba. Malam hari ia tidur ada satu lagi
elemen penting dalam keberhasilan dalam kerja keras, yaitu berserah diri pada
Allah SWT, dengan selalu berdo’a kepada-Nya. Insya Allah kerja keras yang
diiringi dengan do’a akan memperoleh sukses.
2. Bekerjasama dengan Orang lain (Getting
Things Done With and Through People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang
dibawah ataupun dengan orang-orang di atas kita. Murah hati, banyak senyum
kepada bawahan dan patuh dan disiplin terhadap atasan, dan hindarkan
permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah dicapai.
Inilah yang disebut “Manajemen” yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawn mudah bergaul,
disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka
menyikut, menggunting dalam lipatan, dsb. Dia harus berperilaku yang
menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerjasama dalam
mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik
Ini bukan berarti penampilan body
face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada
penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok
tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik danjujur
akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa
saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau
alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima kerja disebuah perusahaan.
Dia berpenampilan baik seperti diceritakan diatas, maka dengan cepat ia naik
pangkat menduduki posisi dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya
ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang
usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia bisa menjelma menjadi
pengusaha sukses. Peluang usahanya wirausahanya bisa bisa dalam bentuk
mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan tempat semula ia
bekerja atau meritis wirausaha dalam jenis komoditi yang sama atau ia pindah ke
kota lain.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa
kita akan sukses melaukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja
baik, kemudian berserah diri kepada Allah SWT.
Self confidence ini diimplementasikan
dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu.
Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan
alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik
yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound
Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif,
harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai
informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan
ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada
dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6. Mau menambah Ilmu Pengetahuan (College
Education)
Zaman sekarang pendidikikan adalah nomor
satu. Tenaga tak terdidik harrganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik,
memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarkah rosulullah yang
mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur.
Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan
pendidikian dalam bentuk kursus-kursus, penalaran di kantor, membaca buku, dsb.
Pendidikan College dalam bentuk diploma
akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta
operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini adalah adanya
tambahan pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak
mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang
yang gigih dalam meghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil
dalam kehidupan. Apakah jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang
dihadapi, kita harus mampu melihat kedepan dan berjaung untuk menggapai apa
yang diidam-idankan.
8. Pandai Berkomunikasi (Ability to
Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai
mengorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas,
menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain.
Komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan
akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya.
Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak
karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.
Menurut Murphy and Peek
|
Menurut Zimmerer
|
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through
people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confident)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
|
1. Komitmen tinggi
terhdap tugas
2. Mau bertanggungjawab
3. Mempertahankan
minat kewiraushaan dalam diri
4. Peluang untuk
mencapai obsesi
5. Toleransi terhadap
resiko dan ketidakpastian
6. Yakin pada diri
sendiri
7. Kreatif dan
fleksibel
8. Ingin memperoleh
balikan segera
9. Enerjik tinggi
10. Motivasi untuk lebih
unggul
11. Berorientasi masa
depan
12. Mau belajar dari
kegagalan
|
B. Membangun Wirausaha Sukses
Saat
ini banyak anak muda yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Mereka
beranggapan untuk menghasilkan uang dengan cepat dan mudah maka menjadi bos diperusahaan
yang besar adalah jalan yang terbaik.
Akan
tetapi jika keinginan tersebut tidak disertai mental dan sikap seprti orang
sukses maka mimpi tersebut hanya akan menjadi pepesan kosong belaka. Inilah
beberapa tips untuk mengembangkan mimpi dan memupuk mental anda menuju
kesuksesan :
1.
Cari waktu sendiri ditempat yang membuat
anda merasa nyaman dan mulailah merenung. Menurut anda apa arti sukses itu
sesungguhnya? Hal seperti apa yang anda ingin impikan selama ini tetapi anda
belum wujudkan karena tanpa sadar sudah terlupakan? Intinya disini anda harus
mulai bermimpi,tidak peduli berapapun usia anda sekarang.
2.
Buatlah definisi sukses,jangan ikuti
definisi sukses menurut orang lain,baik itu keluarga,sahabat baik,atau orang
terdekat lainnya. Makna kesuksesan orang llain berbeda-beda.
3.
Buatlah daftar hal-hal yang paling anda
inginkan sebanyak mungkin. Jika anda ingin sukses berwirausaha,buatlah catatan
serinci mungkin mengenai perusahaan apa yang anda ingin buat,anda ingin
membangun berapa perusahaan dan lain-lain.
4.
Selalu hidupkan dan yakini mimpi anda
dan mulailah bekerja dengan penuhh motivasi,jangan menunggu menjadi orang kaya
dan sukses untuk bersikap penuh energi,justru mulai saat ini pupuklah sikap
positif yang menarik kesuksesan pada diri anda.
5.
Temukan potensi anda lalu kembangkan
sebaik-baiknya.
6.
Hal yang paling terpenting setelah
mental sukses anda terbentuk adalah anda harus mempercayai mimpi tersebut.
Buatlah jurnal tentang langkah-langkah kecil kesuksesan anda,berani membuat
kesempatan dan takut gagal.
C. Pengembangan entrepreneurs muda
yang dilahirkan dari kampus merupakan tantangan tersendiri yang pada proses
pencapaiannya tidak mudah dan kerap kali menimbulkan kendala dan hambatan.
Dengan mengenali potensi dan apa yang diinginkan
oleh mahasiswa seharusnya entrepreneurship dapat dipercepat pertumbuhannya
terutama dalam tingkat universitas. Program yang dilakukan oleh universitas
ditambah dengan suasana kampus yang kondusif dapat menjadi bridging bagi
mahasiswa yang ingin membuka usaha pada saat lulus kuliah nanti.
a)
Entrepreneurship
Entrepreneurship adalah proses dalam pembuatan sesuatu yang memiliki
nilai financial (menguntungkan). Entrepreneurs juga adalah seorang yang dapat
melihat peluang yang dapat merubah sampah menjadi emas (Ciputra:2008). Adapun
pendapat para ahli mengenai pengertian entrepreneur adalah kemampuan untuk
membuat sesuatu yang baru dan berbeda (Peter F. Drucker:1985). Kata
entrepreneurs berasal dari bahasa Perancis, yaitu: “Entreprendre” yang berarti
melakukan (Donald F. Kuratko:2010). Kuratko berpendapat bahwa entrepreneurs
berbeda dengan small bisnis (pemilik usaha kecil), perbedaannya adalah seorang
entrepreneur adalah orang yang penuh dengan inovasi dan memiliki konsep yang
matang dalam melakukan sebuah bisnis. Sedangkan small bisnis penekanannya lebih
kepada stabilitas pendapatan. Tiga buah poin penting entrepreneurship adalah :
1.
Entrepreneurship bertujuan untuk
mengejar peluang dan peluang itu umumnya tidak dapat di lihat oleh orang lain
tetapi seorang entrepreneurs dapat melihatnya dan berani mengambil resiko untuk
bertindak
2.
Inovasi pada entrepreneurs termasih
perubahan dan memperkenalkan pendekatan baru dalam melakukan sebuah bisnis.
Seorang
entrepreneur dalam pertumbuhan bisnisnya tidak mudah puas dan selalu mencari cara
untuk selalu mengembangkan menjadi lebih besar lagi. Sedangkan yang lain lebih
mengutamakan kestabilan dalam bisnisnya.
3.
Dapat terlihat makna dari
entrepreneurship itu sendiri adalah seorang yang dekat sekali dengan inovasi
dalam pengembangan bisnisnya. Dan dalam melakukan hal itu terkadang caranya
unik dan unorthodox sehingga terkadang karena tindakan yang tidak lazim itu
kerap kali entrepreneurs di dalam dunia nyata adalah sang pemimpi.
Proses
inovasi dapat terlahir dari sebuah proses kreatif yang sebelumnya telah melalui
proses inkubasi terlebih dahulu sehingga dalam pengeksekusiannya sesuai dengan
sasaran yang dituju. Kreativitas ini menjadi trigger pemecahan masalah dalam
sebuah system ataupun lingkungan yang terjadi di masyarakat
Proses kreatif harus dapat terhubung
dengan akumulasi pengetahuan dan ide, lalu selanjutnya harus menjadi sesuatu
yang dapat diemplementasikan. Seorang entrepreneurs harus melakukan hal ini
sebelum menerapkannya dalam bisnisnya sehingga proses penggodokan yang matang
akan menghasilkan sebuah inovasi yang dapat menjadi temuan baru sehingga dapat
menguntungkan usahanya.
b)
Minat Entrepreneurship pada mahasiswa
Dalam penelitian (menggunakan analisis
SWOT) yang dilakukan terhadap 115 orang terdiri dari 66 orang mahasiswa laki-laki
dan 49 orang mahasiswa perempuan, yang lalu ditemukan:
Pemahaman Mahasiswa Terhadap
Entrepreneurship
Mahasiswa yang sangat mengetahui
entreprenership adalah 0.87%, sedangkan mahasiswa yang tidak mengetahui
entrepreneurship adalah 4.35%, mahasiswa yang mengetahui entrepreneurship
dengan jumlah 45.22% dan yang kurang mengetahui entrepreneurship adalah 48.70%.
Mahasiswa terbanyak
mengetahui entrepreneurship adalah dari mata kuliah, yaitu sebesar 60.87%,
sedangkan yang mengetahui dari website adalah 24.35%, diikuti yang mengetahui
entrepreneurship dari koran sejumlah 20.87% dan yang mengetahui
entrepreneurship dari majalah dan TV sebanyak 18.26%. Data ini membuktikan dan
dapat menunjukan bahwa kebanyakan mahasiswa Binus mengetahui entrepreneurship dari
mata kuliah saja.
Mahasiswa yang
menganggap mata kuliah entrepreneurship menarik adalah 75.65%, yang mengganggap
mata kuliah kurang menarik 1.74%, sedangkan sisanya yang menganggap mata kuliah
entrepreneurship sangat menarik adalah sebesar 20.87%. Artinya hasil survei ini
bila dianalisis bahwa hampir 95 % lebih mahasiswa ada dikelompok yang
menyatakan mata kuliah ini menarik dan sangat menarik.
Dari jumlah responden
115 mahasiswa tersebut dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang tidak bekerja
adalah 63.48%, lalu sisanya adalah 15.65% bekerja part-time, 12.17% sedang
memulai usaha sendiri dan terakhir 9.57% sudah bekerja pada orang lain. Tingkat
mahasiswa yang sedang bekerja dan yang memulai usaha di Binus terlihat cukup
tinggi karena berdasarkan survey yang diambil bahwa pada mahasiswa semester 3
mereka baru memasuki tahun kedua kuliah di perguruan tinggi. Tetapi mereka
memiliki potensi untuk bekerja dan membuka usaha pada saat kuliah tingkat
akhir. Apabila trend mahasiswa yang bekerja dan membuka usaha sendiri terus
naik setiap tahunnya maka dapat diasumsikan jumlah lulusan Binus Univeristy
yang menganggur setelah lulus jumlahnya pasti sangat kecil.
Dari jumlah responden
mahasiswa dapat terlihat sebagian besar mahasiswa Binus setelah lulus kuliah
mereka ingin membuka usaha sendiri, hal ini terlihat dengan jumlah terbanyak,
yaitu 70.43%, lalu diikuti dengan jumlah mahasiswa yang ingin bekerja sebanyak
24.35%. Hal ini dapat dipahami karena bila dianalisis lebih dalam dorongan
mereka menjadi wirausaha lebih banyak didorong oleh faktor keluarga dan
lingkungan. Mahasiswa yang menginginkan menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil)
sebanyak 4.35% dan jumlah mahasiwa yang ingin jadi guru dan ABRI sebanyak
0.87%. Keinginan mahasiwa setelah lulus kuliah dibagi berdasarkan gender
didapat data sebagai berikut :
Hasil penelitian yang
didapat adalah sebanyak 75.51% perempuan dan 63.64% laki-laki ingin membuka
usaha setelah lulus, artinya minat menjadi wirausaha lebih besar pada mahasiswa
perempuan. Mahasiswa yang ingin bekerja setelah lulus adalah 16.33% perempuan
dan 30.30% laki-laki. Untuk mahasiswa yang ingin menjadi Pegawai Negri Sipil
setelah lulus hampir berimbang, yaitu 4.08% perempuan dan 4.55% laki-laki.
Sedangkan yang menginginkan menjadi guru hanya terjadi pada mahasiswa
perempuan, yaitu 4.08% dan tidak diinginkan oleh mahasiswa laki-laki. Temuan
penelitian yang paling menarik adalah didapatnya 1.52% mahasiswa laki-laki yang
ingin menjadi ABRI pada saat lulus kuliah, melihat latar belakang data yang di
dapat mahasiswa yang ingin jadi ABRI dilatarbelakangi oleh orangtuanya yang
memang ABRI.
Hasil penelitian selanjutnya adalah
alasan dan harapan mahasiswa mengambil dan mengikuti mata kuliah
entrepreneurship di Binus University adalah sebagai berikut :
Hasil penelitian yang
didapat adalah bahwa sejumlah 59.13% mahasiwa memiliki alasan untuk mendapat
pengetahuan dari studi entrepreneurship sedangkan harapannya adalah 73.04%.
lalu diikuti dengan sejumlah mahasiswa yang ingin membuka usaha sebesar 17.39%.
sedangkan alasan mahasiswa mengikuti mata kuliah entrepreneurship untuk mencari
pengalaman dan modal adalah 2.61% , yang ingin mencari kerja adalah 1.74% dan
jumlah mahasiswa yang memang ingin membuka usaha adalah 17.39%. sedangkan
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini tanpa harapan dan alasan yang jelas
adalah 17.39%. Artinya grafik ini memberikan arah kepada para dosen bahwa
hampir sepertiga populasi mahasiswa mengharapkan memperoleh tambahan
pengetahuan tentang bisnis dan kewirausahaan dalam mata kuliah ini.
c)
Faktor Pendorong Mahasiswa Ingin Bekerja
Dan Membuka Usaha
Dari perbandingan faktor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa dalam bekerja dan membuka usaha, faktor yang paling
signifikan mempengaruhi adalah keluarga, yaitu 25.22% untuk membuka usaha,
sedangkan faktor keluarga mendorong mahasiswa untuk bekerja hanya 11.30%. Minat
mahasiswa dan keinginan yang kuat dalam membuka usaha adalah 19.13% sedangkan
untuk bekerja adalah 9.57%. Dosen dan (lingkungan kampus) juga menjadi
pendorong mahasiswa dalam membuka usaha, yaitu 1.74% dan 0.87%.
Secara umum dapat terlihat mahasiswa di
Binus University tidak menginginkan untuk bekerja setelah lulus hal ini dipicu
oleh latar belakang keluarga yang sangat dominan mempengaruhi. Sedangkan
kemampuan yang mendukung mahasiswa untuk membuka usaha sendiri adalah berangkat
dari hobi sebanyak 2.61% untuk mengembangkan hobinya yang nantinya dapat
dijadikan modal dalam membuka usaha. Faktor lain yang berimbang yang
mempengaruhi mahasiswa untuk bekerja dan membuka usaha adalah pengaruh orang
lain, yaitu 2.61% dan pengaruh dari surat kabat atau koran sebesar 0.87%.
d)
Analisa Potensi Mahasiswa
Dari temuan-temuan penelitian banyak
sekali fenomena menarik yang didapat, misalnya secara garis besar kebanyakan
mahasiswa Binus setelah lulus kuliah menginginkan untuk membuka usaha sendiri
ketimbang untuk bekerja baik pada perusahaan swasta maupun pada perusahaan
pemerintah atau departemen (PNS). Hal menarik yang sifatnya kasuistis adalah
adanya mahasiswa Binus yang setelah lulus untuk menjadi ABRI.
Hal ini sesungguhnya sangat menarik dan
pasti memiliki alasan terjadi hal yang demikian, terbukti dari banyaknya
mahasiswa yang menjawab bahwa pengaruh terkuat dalam penentuan pilihan setelah
lulus kuliah adalah keluarga (terutama serumah) Bapak, Ibu, Adik dan Kakak
ditambah lagi dengan kerabat dekat.
Dalam lingkungan kampus Binus, dosen
juga memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha, hanya jumlahnya masih
sedikit, yaitu 1.74% dan lingkungan kampus sebesaar 0.87%. Untuk jurusan
berdasarkan hasil temuan penelitian awal ini menjadi faktor penghambat
mahasiswa untuk membuka usaha, dan jumlahnya cukup tinggi, yaitu 1.74% jumlah
ini seimbang dengan jumlah dosen yang memotivasi mahasiswa untuk membuka usaha.
Penulis mencoba mendeskripsikan kekuatan
dan potensi mahasiswa Binus University dengan menggunakan SWOT analisis, yaitu
:
Hasil pemetaan SWOT atas kekuatan
potensi mahasiswa, maka masuk akal apabila mahasiswa digali potensinya untuk
diantarkan menjadi seorang pengusaha, hanya proses pembentukan wirausaha pada
diri mahasiswa tidaklah mudah dan memerlukan waktu, karena tingkat resistensi
mental pada masing-masing mahasiswa berbeda-beda karena latar belakang
kehidupannya masing-masing. Binus University secara umum telah membuat suasana
yang kondusif bagi tumbuhnya mahasiswa yang ingin membuka usaha, baik secara
infrasutruktur dengan adanya BEC (Binus Entrepreneursip Center) dukungan para
dosen entrepreneurship dan juga dosen mata kuliah lain yang selalu mendorong
mahasiswa untuk kreatif dan inovatif dan juga suasana kampus yang baik.
Hanya saja keterbatasan waktu
pembelajaran entrepreneurship dapat menjadi barriers yang cukup tinggi bagi
tumbuhnya entrepreneurship. Keterbatasan waktu kuliah ditambah dengan padatnya
jadwal kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan study menjadi
penghambat yang kuat bagi mahasiswa yang ingin praktek entrepreneurship secara
langsung. Selain itu faktor penghambat lainnya adalah keterbatasan waktu para
dosen untuk membimbing secara khusus mahasiswa yang ingin membuat bisnis, juga
keterbatasan kemampuan dosen yang memang memiliki pengalaman usaha. Karena
idealnya dosen yang membimbing mahasiswa yang ingin membuat bisnis harus juga
mempunyai pengalaman usaha ataupun menjalankan usaha sehingga tidak terlalu
banyak berteori dan hanya mengajarkan teori terapan pada dunia usaha dan
kenyataan di bidang usaha yang sesungguhnya.
Menurut kategori bisnis yang dibuat oleh
WIPO bahwa bisnis mengenai teknologi informasi yang berkaitan dengan hak cipta
berada pada urutan pertama. Binus University sebagai salah satu kampus dengan
penguatan ICT (Information and Communication technology) menjadi keunggulan
yang belum tentu dimiliki oleh kampus lain. Suasana di Binus penuh dengan
nuansa ICT sehingga pada saat kuliah di Binus mahasiswa belajar dalam
lingkungan teknologi dan mendukung lahirnya entrepreneurs muda berbasis ICT.
Hal ini terlihat dari jawaban mahasiswa yang menjawab bahwa suasana kampus juga
telah menjadi salah satu pendorong mahasiswa untuk membuka usaha. Selain itu
secara kompetisi nasional dan global peluang bisnis berbasis ICT ini permintaan
pasarnya sangat tinggi oleh sebab itu secara perhitungan bisnis peluang di
bidang ICT ini masih layak untuk dimasuki oleh para lulusan Binus.
Memasuki pasar baik global maupun nasional
oleh mahasiswa haruslah melalui proses perhitungan yang matang dan cermat.
Dalam kalkulasi timing yang tepat memasuki pasar sudah pasti kemampuan
mahasiswa sangatlah terbatas. Oleh sebab itu diperlukan bimbingan dan
pengalaman dari para dosen, sehingga mahasiswa dapat menentukan kapan waktu
yang tepat dan bagaimana cara pemasaran produk yang dijual dalam usaha yang
dibuat oleh mahasiswa tersebut.
Umumnya mahasiswa dalam membuat sebuah
usaha tidak berpikir panjang dan terkadang emosional dan mengikuti trend saja.
Hal ini terlihat dari lemahny konsep bisnis, visi, misi dan tujuan pembuatan
bisnis tersebut. Salah satu cara untuk menjembatani pembelajaran ini seharusnya
mahasiswa harus banyak dilatih studi kasus perusahaan-perusahaan besar yang ada
dan mereka lihat. Di samping itu juga dalam pembuatan bisnis plan pada saat
mahasiswa mengikuti mata kuliah entrepreneurship hal ini dapat dilatih sehingga
pada saat diterapkan dalam dunia sesungguhnya mereka telah memiliki pemahaman
yang baik dan mampu berkompetisi.
D. Kiat Memanfaatkan Statusmu Sebagai
Mahasiswa Untuk Menjadi Pengusaha Sukses.
Kalau kamu punya niatan
untuk jadi seorang wirausahawan, tak perlu nunggu-nunggu sampai sudah lulus
kuliah. Mungkin selama ini kamu selalu berpikir bahwa kuliah sambil
berwirausaha itu pasti repot — kamu harus siap menomorduakan urusan akademik
demi memajukan usaha — tapi sebenarnya berakrobat menyeimbangkan kedua dunia itu
bisa, kok. Toh banyak entrepreneur muda yang bisa sukses berwirausaha sejak
mereka masih kuliah.
Memulai usaha sejak kamu masih duduk di
bangku kuliah justru memberimu banyak keuntungan. Saat ini banyak bank berlomba
menggelar kompetisi wirausaha untuk mahasiswa, sehingga kamu bisa mendapat
suntikan modal dari sana dengan ide usahamu yang unik. Selain itu, menumbuhkan
usaha kecil-kecilan sejak kuliah juga bisa membuatmu punya pekerjaan pasti saat
sudah lulus kuliah nanti.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana sih
cara agar kamu bisa sukses berwirausaha saat masih menjadi mahasiswa? Simak yuk
tipsnya di sini!
1.
Temukan ide unik yang memungkinkan untuk
kamu kerjakan. Misalnya, ide yang dekat dengan duniamu dan teman-temanmu
sebagai mahasiswa. Kemudian, minta pendapat dosen atau orang yang kamu tuakan.
Cobalah dengan memulai menulis beberapa
ide bisnis yang unik dan kreatif setiap harinya. Kamu tak perlu harus sampai
menulis ide bisnis yang terlalu banyak, tapi malah mengada-ada dan nggak
realistis. Tulislah 5-10 ide bisnis per hari yang sekiranya menarik dan
inovatif bagi mahasiswa atau anak-anak kost sepertimu.
Untuk membantu menemukan peluang ide
usahamu, mulailah dengan bertanya pada dirimu atau teman-temanmu. Kira-kira hal
apa yang kamu perlukan sebagai mahasiswa atau anak kosan yang sampai sekarang
belum bisa terpenuhi. Terus tulislah setiap ide yang tercetus pada catatanmu.
Ketika kamu sudah
merasa menemukan ide terbaik untuk usahamu, coba tanyakan dan diskusikan pada
teman-teman dekatmu di kampus, himpunan, UKM, dan di kostan. Jika idemu
mendapat sambutan baik dari mereka, cobalah untuk bertanya pada dosen mata
kuliah bisnis atau teman dan saudara yang sudah punya banyak pengalaman
berbisnis. Jika mereka memberimu lampu hijau, maka lanjutkan, jika tidak, terus
cari ide yang menarik.
2.
Jika kamu belum punya ide, temukan
sebuah produk yang berhasil di pasar. Pelajari produk tersebut, temukan
kekurangannya, dan buat produk yang lebih sempurna.
Menemukan ide itu memang terkadang bisa
jadi hal yang sulit. Jika kamu masih merasa kesulitan untuk menemukan idemu
sendiri, cobalah untuk mencari sebuah produk yang bagus, yang bisa kamu contoh
dan adaptasi. Perhatikan baik-baik dan buatlah analisa tentang produk tersebut.
Apa saja kelebihan dari produk tersebut hingga banyak peminatnya, dan juga
tuliskan apa saja kekurangannya.
Ketika kamu sudah menemukan beberapa
kekurangannya, temukan cara untuk bisa menyempurnakan produk tersebut.
Kembangkan produk yang sudah kamu pelajari tadi dengan ide-idemu yang inovatif.
3.
Yakin dengan ide gilamu boleh, tapi
jangan terlalu pede. Sebelum memasarkannya besar-besaran, buatlah uji coba
dulu!
Sebagus-bagusnya dan secemerlang apapun
ide usahamu, jangan langsung terlalu pede dulu. Buatlah uji coba pada
orang-orang yang dekat denganmu. Ini adalah salah satu keuntunganmu sebagai
mahasiswa. Kamu masih punya banyak teman yang bisa kamu ajak untuk sharing,
bertanya dan juga kamu jadikan ‘kelinci percobaan’.
Lingkunganmu yang sangat terpelajar dan
kritis akan memberimu banyak informasi dan masukan bagus untuk perkembangan
bisnismu. Tapi ingat, kamu harus mau terbuka dengan segala saran dan kritikan.
Jangan mudah sakit hati dengan saran dan kritik dari teman-temanmu. Lihat
bagamana respon dari teman-teman terhadap produk uji cobamu itu. Tampung semua
kritikan dan saran dari mereka. Manfaatkan kritik dan saran tersebut untuk
mengembangkan produkmu.
4.
Jika respon produkmu tidak memuaskan,
terus perbaiki, dan buatlah berulang kali sampai mendapat respon yang baik dari
orang-orang.
Terus perbaiki produkmu hingga mendapat
respon bagus via www.investni.com
Jangan malas dan malu untuk terus
menguji coba produkmu pada teman-temanmu. Pada tahap ini mungkin kamu akan
banyak menghabiskan banyak uang sakumu untuk membuat produk uji coba ini, tapi
untuk bisa mendapatkan ide dan produk terbaik kamu harus rela mengorbankan uang
sakumu demi kesuksesanmu nanti.
Kalau respon dari
mereka masih saja tidak memuaskan, ulangi terus sampai kamu benar-benar
mendapatkan respon yang baik dari orang-orang yang sudah mencoba produkmu.
Respon baik sudah kamu kantongi, sekarang kamu boleh untuk mulai perlahan-lahan
unjuk gigi.
5.
Kamu perlu mencari ilmu dan pengetahuan
baru. Carilah seorang mentor yang bisa memberimu masukan dan saran tentang
usahamu.
Siapa tahu dosenmu mau jadi mentormu via
internationalbusinessbest.blogspot.com
Kamu perlu menambah ilmu dan
pengetahuanmu tentang berbisnis dari orang yang sudah berpengalaman. Carilah
teman-temanmu yang mungkin sudah lebih dulu terjun di dunia wirausaha darimu.
Bertanya-tanyalah tentang kiprahnya dalam berbisnis.
Atau jika kamu punya teman dari fakultas
ekonomi dan bisnis, banyaklah bertanya-tanya pada mereka. Sebagain besar dari
mereka pasti sudah punya pengalaman untuk berbisnis. Tanyakan bagaimana cara
menjalankan bisnis yang efektif menurut mereka. Bagaimana strategi
marketingnya, dan masih banyak lagi. Kapan lagi kamu bisa punya penasihat
bisnis yang bisa memberimu masukan gratis kalau bukan karena teman sendiri dari
kampus?
6.
Kamu nggak bisa kerja seorang diri.
Mintalah bantuan pada teman-temanmu yang punya kemampuan lain yang tak kamu
miliki.
Supaya usahamu makin berkembang, kamu
butuh bantuan dari orang lain. Mintalah bantuan pada teman-teman atau mahasiswa
dari fakultas lain yang bisa membantumu dalam hal di luar kemampuanmu.
Misalkan kamu butuh untuk membuat
katalog, buatlah katalog dengan foto-foto produkmu yang bagus dan menarik. Jika
kamu tak bisa fotografi dan editing, minta bantuan pada temanmu yang bisa
melakukannya. Atau kalau kamu butuh design logo atau website, tapi kamu tak
punya teman yang bisa melakukannya, carilah teman dari jurusan seni atau
desain.
Jangan malu-malu untuk menambah teman
dan meminta bantuan padanya. Jika dia tak mungkin memberi bantuan secara
cuma-cuma, buatlah kesepakatan yang bisa menguntungkanmu dan dia.
7.
Buatlah bentuk dasar atau kemasan unik
yang bisa mencuri hati calon konsumenmu
Jangan melupakan soal packaging! Produk
usahamu yang bagus akan jauh lebih mudah dilirik orang saat kamu bisa
mengemasnya dengan sesuatu yang unik dan menarik. Berpikirlah sekreatif mungkin
untuk membuat kemasan yang simpel, unik, dan menarik. kemasan produk ini juga
bisa jadi ciri khas dari produk jualanmu, lho!
Kamu gak harus mengeluarkan biaya mahal
kok untuk mendapatkan kemasan yang unik. Hipwee pernah membahas tentang ide-ide
kemasan produk yang unik tapi nggak mahal di sini!
8.
Temukan konsumen lewat semua komunitas
yang ada di kampusmu, dan jangan takut untuk membagi merchandise gratisan. Mahasiswa cinta yang
gratis!
Manfaatkan komunitas di kampus untuk
menggaet konsumen.
Saat produk usahamu sudah benar-benar
siap, sekarang saatnya untuk bekerja ekstra memasarkannya. Gunakan semua
strategi pemasaran dan promosi yang paling efektif untuk menjangkau calon
konsumenmu. Sebarkan flyers, sticker, diskon, gratisan, di setiap komunitas
kampus, seperti himpunan mahasiswa, komunitas, UKM, dll.
Jangan takut rugi dulu
saat kamu melakukan promosi diskon atau gratisan, karena saat baru merintis
kamu memang harus mau mengambil risiko untuk rugi. Anak-anak mahasiswa atau
kostan pasti sangat tertarik dengan hal-hal yang murah apalagi gratis. Promosi
semcam ini adalah langkah pertama untuk mengenalkan produkmu pada orang-orang.
Setelah melakukan promosi dan pemasaran,
jangan lupa untuk meminta umpan balik dari para target konsumenmu tadi.
Tanyakan kembali pada mereka bagaimana pendapat mereka tentang produkmu.
Berikan juga semua informasi mengenai produk usaham pada mereka, dan mintalah
masukan dan kritik yang bisa mengembangkan usahamu tadi.
9. Setelah usahamu mulai berkembang,
manfaatkan statusmu sebagai mahasiswa inspiratif untuk mendapatkan publikasi
gratis tentang usahamu!
Gunakan media di kampus untuk mendapat
publikasi.
Status mahasiswa akan memberimu banyak
keuntungan, jadi jangan sia-siakan statusmu ini. Manfaatkan status mahasiswamu
ini untuk mendapatkan publikasi secara gratis. Kamu bisa memulainya dari area
kampusmu dulu, seperti koran, majalah, atau radio kampusmu sebagai media
publikasimu.
Katakan pada mereka tentang usaha ang
sedang kamu jalankan sekarang. Jual ceritamu dari awal merintis bisnis hingga
sekarang sudah mulai berkembang —mereka pasti akan tertarik untuk meliput
ceritamu sebagai cerita inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa yang lain. Kamu
bisa mendapat publikasi secara cuma-cuma, dan produkmu pun akan mulai mendapat
perhatian dari banyak orang lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar seorang wirausaha dapat
mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :
1.
Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2.
Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3.
Penampilan yang baik (good appearance)
4.
Yakin (self confident)
5.
Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6.
Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
7.
Ambisi untuk maju (ambition drive)
8.
Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
2. beberapa tips untuk
mengembangkan mimpi dan memupuk mental anda menuju kesuksesan :
1. Cari
waktu sendiri ditempat yang membuat anda merasa nyaman dan mulailah merenung.
Menurut anda apa arti sukses itu sesungguhnya? Hal seperti apa yang anda ingin
impikan selama ini tetapi anda belum wujudkan karena tanpa sadar sudah
terlupakan? Intinya disini anda harus mulai bermimpi,tidak peduli berapapun
usia anda sekarang.
2. Buatlah
definisi sukses,jangan ikuti definisi sukses menurut orang lain,baik itu
keluarga,sahabat baik,atau orang terdekat lainnya. Makna kesuksesan orang llain
berbeda-beda.
3. Buatlah
daftar hal-hal yang paling anda inginkan sebanyak mungkin. Jika anda ingin
sukses berwirausaha,buatlah catatan serinci mungkin mengenai perusahaan apa
yang anda ingin buat,anda ingin membangun berapa perusahaan dan lain-lain.
4. Selalu
hidupkan dan yakini mimpi anda dan mulailah bekerja dengan penuhh
motivasi,jangan menunggu menjadi orang kaya dan sukses untuk bersikap penuh
energi,justru mulai saat ini pupuklah sikap positif yang menarik kesuksesan
pada diri anda.
5. Temukan
potensi anda lalu kembangkan sebaik-baiknya.
6. Hal
yang paling terpenting setelah mental sukses anda terbentuk adalah anda harus
mempercayai mimpi tersebut. Buatlah jurnal tentang langkah-langkah kecil
kesuksesan anda,berani membuat kesempatan dan takut gagal.
B.
Saran
Sangat perlu bagi kita
untuk mengetahui apa itu sukses,jalan meuju kesuksesan serta hal-hal positive
lainnya mengenai sukses,agar kita dapat belajar dan menjadi seorang wirausaha
yang dibanggakan.oleh karena itu jangan lah hanya menunggu marilah kita bangkit
dan belajar dari hal-hal kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari.(2014).Kewirauahaan.Alfabeta,cv.Bandung
Berry, Tim Use SWOT Analisys,
http://planasyougo.com/use-a-swot-analysis/ accesed on September 2010
Entrereneurship Dilahirkan atau
Diajarkan, http://www.ciputra.org/node/74/entrepreneur-dilahirkan-atau-diajarkan.htm?page=0%2C1
, 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_analysis,
accesed on September 2010
http://upupaepops.wordpress.com/2008/02/13/peringkat-universitas-se-indonesia/,
accesed on September 2010
http://www.businessweek.com/magazine/content/02_19/b3782609.htm,
accessed on April 2010
Ike Janita Dewi “Framework in
Calculating the Economic Contribution of the Copyright-based Industries in
Indonesia using WIPO Methodology” IICIES International Seminar, SMB-ITB dan
UMN, Banten, 2010
Kasali R, Prof. dkk, Modul Kewirausahaan
Untuk Program Strata 1, PT. Mizan Republika, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar